D'TIRAI ANJUNG

Selamat datang ke blog Anjung Puisi. Blog ini menghimpunkan dan menyiarkan karya-karya puisi Melayu moden dan tradisional, artikel tentang puisi Melayu, peristiwa, aktiviti yang berkait dengan puisi di seluruh tanah air dan lain-lain. Moga para pembaca dan menimba manfaat dan memperolehi ketenangan tatkala melayari blog ini. - a. halim ali




Khamis, 12 Mei 2011

SAJAK SEMPENA HARI GURU

SIMPANLAH DI INGATANMU


Kenalkah kau
suara air menitis pada keras batu
mengukir wajah tekun
pada alur dan kerikil tajam
sepi di gua menafsir lembut zikir syahdunya
melarik runcing tanah dan batu
melentur silau panas mentari
gua hidup menghampar dalam gelapmu
ketabahan dan ketekunan jitu
manusia bergelar guru.

Masih ingatkan kau pada gelita malam
tatkala manusia nanar dalam pencarian
mencari jejak yang retak
meneka takdir mimpi
dengan lembut dia berdiri menabur bakti
memberimu cahaya dari sinar tuhannya
biarpun sedikit demi sedikit
titis demi titis luruh
terbakar dan kehilangan diri,
kehilangannya tak pernah berganti.

Lupakah kau pada pengukir itu
tekun berdiri mengukir mimpi
melarik cinta hari dewasa
berapa banyak debu pahit
berjelaga di dalam hati
berkumpul di pangkal jantung, sekalipun
arca hidupnya retak seribu
mimpimu juga ditenung diukir
menjadi gambar abadi.

Dialah
lembut suara air di tengah gua batu
guru yang faham erti kepayahan
menyulam perkerti dalam manis budi.

Dialah
dian kerdil memberi suluh pencarian
pendidik yang menerima kepayahan
demi kesenangan anak didik di hari muka.

Dialah
penekun tabah mengukir waktu
pengajar bermandi keringat
dalam debu dan batu-batu.

Dialah
Manusia kecil yang sering memberi
apa yang kita tidak tahu
menafsir rahsia ilmu
yang tertulis dengan bahasa kalbu.

Simpanlah di ingatanmu
diksi kata pujangga;
Guru laksana ombak
tak jemu-jemu mendambai pantai

Guru seumpama dian
membakar diri menerangi cahaya

Guru ibarat pengukir
menitip jejak perjalanan hari muka

Guru bagaikan suara air di gua
tekun titis lembut membelah batu.


a halim ali
FBK, UPSI
12 Mei 2011

Isnin, 9 Mei 2011

UNTAIAN PUITIS

seminggu seuntai

1) dalam malu diri terus menghempas rindu

2) Selamat pulang ke anjung peribadimu

3)tutuplah pintu lamanmu dari ketukan masa lalu
dari suara kekasih yang membisik.


a halim ali

SAJAK SEMPENA HARI IBU

DALAM REDUP WAJAH IBU


Seraut wajah ibu
Adalah laut kasih tak bertepi
Menghempas ombak rasa ke batu laut
Menyimpan resah masa depan anak
Di celah gelombang dan karang
Akulah yang bermain di gigi air
Menyusun angan dalam kuning pasir
Sambil memintal buih harapan.

Dingin bayu dari pulau bertiup
Membawa pesan duka
Ayah sengsara di laut dalam
Dikepung keringat mentari
Sambil menyimpan lelahnya
Dalam pukat carik dan kolek retak seribu
dialah yang menunggu di birai pantai
seraut resah di wajah ibu
Dengan tangan terbuka
Sambil mengasah doa di langit.

Aku dan dan ayah
laut dan pantai
Adalah bunga hidup yang tumbuh renik
Dalam redup wajah ibu.

Tanjong Malim.
25.3.2011